Alhamdulilah sekitar beberapa menit yang lalu acara Sunatan Masal Program Lazis PLN JMK yang digelar di Aula Gedung C PT PLN (Persero) Jasa Manajemen Konstruksi Jl. Muara Karang Raya No 2B Jakarta tempat dimana saya bekerja selesai terlaksana dengan lancar dan sukses. Acara ini melibatkan 35 peserta sunat masal dari warga kurang mampu di sekitar lingkungan kantor PLN JMK dan dibantu oleh Tim Dokter dari Rumah Zakat ini menghadirkan cerita unik tersendiri bagi saya selaku anggota panitia.
Sambutan General Manager PLN GMK (Ir. Eddy Pamostang Manik)
Saat acara dibuka wajah anak-anak yang tadinya mengaku berani disunat ini tampak tegang, bukan karena sambutan GM tapi karena Tim Dokter dibelakang mereka sudah siap mengeksekusi aset berhaga mereka. Seolah mencairkan suasana Pak Eddy mencoba berkomunikasi dengan salah satu peserta sunat, "Haloo dek,.. Berani disunat yaa?", tanya Pak GM. "Beraniiih", jawab si anak dengan mantap. "Wah, Mantap.. Cita-citanya kalo sudah besar jadi apa dek?", tanya pak GM lagi. "Jadi KENEK", jawab si anak dengan pede. Di ikuti dengan tawa para peserta yang lain Pak Eddy pun jadi sedikit Speechless, kemudian Pak GM pun membalas, "Iyaa yaa dek yaa nanti jadi kenek terus bisa beli mobil sendiri yaaa". Acara sambutan pun dituptup dengan pemberian bingkisan secara simbolis kepada salah satu peserta.
Pemberian Bingkisan Secara Simbolis Oleh General Manager
Satu demi satu pesertapun mulai di panggil sesuai nomor urutnya untuk segera naik ke meja pasien. Ada juga beberapa peserta yang mengundurkan diri (baca: kabur. red) karena tiba-tiba nyalinya menciut mendengar tangisan peserta sebelah saat disunat. Hmmmm... perasaan saya dulu gak gitu sakit waktu disunat, tapi kenapa sampai segitunya ya? Kemudian saya coba cek kedalam kamar operasi.
Suasana di ruang operasi sunat pasien
Wew, kalau dokternya cantik begini kenapa jadi takut lalu mengundurkan diri (baca: kabur. red) ? kalau saya justru malah mapan request sunat pelan-pelan khan lumayan, hehehe. Tapi banyak juga yang tidak nangis, He is Gentleman!. Dan seorang Gentleman dapat hadiah dari saya.
Sarung unyu dari saya untuk yang hampir gentleman (baca: mewek. red)
Meskipun hampir gentleman (baca: mewek. red), dia seolah pantang untuk menitikan air mata, kan malu sama emak, hehehe. Tanpa terasa semua peserta pun sudah selesai dengan lancar tanpa suatu halangan apapun, dan acara ini di tutup dengan foto berasama panitia dan Tim Dokter dari Rumah Zakat.
Panitia PLN JMK dan Tim Dokter dari Rumah Zakat
5 komentar:
Wah, pasti seru dan lucu berada di tengah2 anak2 itu ya .. :D Sip! tetap bercerita yaa .. :)
iya bu'ee..:) makasih supportnya :)
wah, keren mas, semoga kami yang di tumbang titi bisa ngadain sunatan massal juga nie,, lanjutkan mas, Semangat Tanpa BATAS untuk kehidupan yang lebih baik.
Pemilihan katanya di post ini begitu kaya dan variatif. Membuat yang baca menjadi tidak bosan dan melahapnya hingga tuntas.
Keep posting!
@Marwaji: makasih mas.. alhamdulilah lumayan mas selain bisa bisa bermanfaat bagi sosial juga bisa buat melepas kepenatan kerja, mudah2an PLN Tumbang Titi bisa mengadakan hal serupa.
@goudotmobi / Pak Bachtiar : trimakasih pak kami akan terus mencoba posting lebih baik lagi.
Posting Komentar